China Geram, Peringatkan Ketua DPR AS Tak Temui Presiden Taiwan
Beijing mengultimatum McCarthy untuk “tak mengulangi kesalahan di masa lalu.”
Konsulat China di Los Angeles mengatakan pertemuan antara Tsai dan McCarthy bakal sangat menyakiti perasaan rakyat Tiongkok. Menurutnya, pertemuan itu juga bakal mengirim sinyal buruk yang serius kepada pasukan separatis Taiwan dan memengaruhi hubungan politik China-AS.
“Ini tidak kondusif untuk perdamaian, keamanan, atau stabilitas regional, dan tidak untuk kepentingan bersama rakyat China dan Amerika Serikat,” kata konsulat tersebut dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.
Konsulat itu juga menyebut dalih ‘transit’ Tsai di AS merupakan sesuatu yang “salah” dan menuding bahwa pemimpin Taiwan itu “mengadakan pertunjukan politik”.
Lebih dari itu, Konsulat China juga menilai jika pertemuan benar-benar dilakukan, maka McCarthy tak mengambil pelajaran dari pendahulunya yakni Nancy Pelosi.
“Dia pasti akan mengulangi kesalahan masa lalu dan merusak lebih lanjut hubungan Sino-AS. [Pertemuan] itu hanya akan memperkuat keinginan dan tekad rakyat Tiongkok untuk berbagi musuh bersama dan mendukung persatuan nasional,” ucapnya.
China kemudian menegaskan bakal memantau perkembangannya dengan cermat dan tegas demi mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayahnya.
Tsai dan McCarthy dikabarkan bakal bertemu di California pada Rabu (5/4) di tengah kunjungan resmi Tsai ke Amerika Tengah beberapa hari terakhir.
Tsai saat ini memang sedang melakukan kunjungan resmi ke negara Amerika Tengah, yakni Guatemala dan Belize. Selama kunjungan itu, Tsai ‘transit’ di New York dan akan bertemu dengan McCarthy.
Menurut perwakilan Taiwan di Washington, selama ‘transit’ di AS, Tsai akan menjalin pertemuan persahabatan dengan teman-teman Amerika yang sejalan dengan preseden masa lalu.
Kementerian Luar Negeri Taiwan sejauh ini sudah buka suara menanggapi kritik China. Kemlu Taiwan menyatakan Negeri Tirai Bambu tak berhak protes karena tak pernah memerintah pulau tersebut.
Kemlu Taiwan pun menyebut kritik China terhadap lawatan Tsai “semakin tidak masuk akal”.
“Bahkan jika pemerintah melanjutkan perpanjangan dan mengintensifkan paksaan, Taiwan tidak akan mundur,” lanjut pernyataan tersebut.
Pada Agustus lalu, China sempat berang setelah Ketua DPR AS kala itu, Nancy Pelosi, mengunjungi ibu kota Taiwan, Taipei. Beijing menilai kunjungan itu merupakan ancaman status quo terhadap China.
Beijing lantas menggelar latihan perang di sekitar Taiwan merespons kunjungan kontroversial itu.