Planetarium TIM Tak Kunjung Dibuka, Pemprov DKI: Proyektor Star Ball Rusak
“Secara fisik sebenarnya dia berdasarkan informasi eksterior dan interior 100 persen selesai, hanya fasilitas utama yaitu Star Ball-nya itu mengalami kerusakan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2023).
Sementara berdasarkan laporan yang diterima dari JakPro, revitalisasi dari segi bangunan planetarium telah rampung dilakukan. Hanya saja, pihaknya kesulitan memperbaiki proyektor berusia tua itu karena hanya ada satu vendor yang bisa memperbaiki.
“Memang hanya ada satu vendor karena khusus sekali, jadi sedang melakukan upaya pendekatan dari JakPro,” ujarnya.
Iwan berharap agar JakPro segera menyelesaikan revitalisasi POJ TIM. Pasalnya banyak masyarakat yang menantikan fasilitas ini dibuka kembali.
“Kami berharap banyak, karena banyak masyarakat yang ingin menikmati planetarium,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, sorotan terhadap POJ yang tak kunjung diaktivasi usai revitalisasi TIM sempat diutarakan oleh F-PSI DPRD DKI Jakarta. PSI menyebutkan situs itu kini tak lagi berfungsi bak gedung mati.
Sorotan ini disampaikan oleh Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo. Anggara memberikan kritik itu setelah meninjau kawasan TIM bersama Komisi E DPRD DKI Jakarta pada Rabu (8/3). Komisi E meninjau sejumlah titik, salah satunya adalah Teater Bintang.
“Planetarium, yang menjadi salah satu daya tarik utama masyarakat untuk datang ke TIM, malah justru tidak berfungsi semenjak revitalisasi TIM,” kata Anggara dalam keterangan tertulis, Jumat (10/3).
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta itu juga mengkritisi minimnya perbaikan yang dilakukan pengelola terhadap Planetarium. Padahal, menurut dia, revitalisasi TIM secara keseluruhan menelan anggaran fantastis sebesar Rp 1,4 triliun.
“Kami menyayangkan anggaran revitalisasi TIM yang cukup fantastis justru tidak menyentuh secara menyeluruh POJ ini. Contohnya Teater Bintang ini, hanya diganti karpet dan kursinya, tapi tidak bisa berjalan karena proyektornya tidak berfungsi,” jelasnya.
Sejak awal, tutur Anggara, Planetarium dan Observatorium Jakarta menjadi simbol Jakarta sebagai kota modern yang memiliki atensi terhadap penelitian sains angkasa raya. Sampai akhirnya, POJ menjadi sarana pendidikan publik yang menarik. Atas hal ini, Anggara meminta Pemprov DKI memberikan perhatian pada POJ karena sarat nilai sejarah dan edukasi.
“Sayang sekali sekarang ini menjadi gedung mati saja di tengah modernisasi TIM,” kata Ara.
“Saya dengar tuntutan dari teman-teman Akademi Jakarta untuk aktivasi kembali POJ sudah sejak akhir tahun lalu disampaikan. Harus ada tindakan konkret untuk mewujudkan aktivasi kembali POJ, kami akan terus mengawal,” imbuhnya.
Artikel ini sudah terbit di detik.com